DKPP Kabupaten Ngawi Gelar Temu Usaha Petani Tembakau

NGAWI - Bertujuan untuk meningkatkan jejaring pemasaran tembakau, sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani tembakau meningkat, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi gelar kegiatan Temu Usaha Komoditas Tembakau bagi petani tembakau.
Gelar temu usaha petani tembaku tersebur melibatkan 11 Kecamatan, yaitu Kendal, Jogorogo, Ngrambe, Sine, Paron, Karangjati, Padas, Bringin, Pangkur, Kasreman dan Kedunggalar.
Temu usaha di hari pertama dilaksanakan pada tanggal Selasa, 21 November 2023 lalu berlokasi di AgroTechno Park (ATP) Kecamatan Ngrambe, terdapat 5 Kecamatan di wilayah barat yaitu kecamatan Kendal, Jogorogo. Ngrambe, Sine dan Paron.
Sedangkan untuk 6 Kecamatan wilayah timur (Karangjati, Kasreman, Bringin, Padas, Pangkur dan Kedunggalar) dilaksanakan pada tanggal Rabu, 22 November 2023 di RM Pawon Eco, Kecamatan Karangjati.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Penyuluhan DKKP Ngawi Ibu Hastanina Harimurti, S.Pt, MM, yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Bapak Supardi, S.E, M.Si. dari pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Ngawi dihadiri oleh Ketua Bapak Sojo dan 3 orang pengurus lainnya.
Kegiatan Temu Usaha menghadirkan narasumber dari pengurus APTI Kabupaten Lamongan yaitu Bapak Abd. Qohar.
Dalam penyampaian materinya, narasumber menyampaikan pentingnya mengetahui kegiatan pasca panen tanaman tembakau.
"karena akan berpengaruh ke aroma, rasa dan pegangannya, yang tidak kalah penting lagi adalah tentang pemasaran tembakau karena komoditas tembakau berbeda dengan komoditas tanaman lainnya yang yang dapat dijual kepada siapapun dan kapan pun," kata Abd. Qodar saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (5/12/2023).
Kata dia, sedangkan tembakau memiliki pembeli yang khusus karena digunakan khusus yaitu di pabrikan rokok. Selain itu, pembelian tembakau juga berbeda karena gudang dibuka mulai bulan tertentu tidak setiap hari sehingga untuk mempermudah pemasaran tembakau.
Lebih lanjut ia menegaskan, seharusnya kepengurusan APTI juga dibentuk di setiap kecamatan, dan pengurus APTI kecamatan berlaku sebagai pengepul produk tembakau di wilayah tersebut.
Menurutnya, beberapa varietas tembakau yang laku di pasaran dan contoh tembakau untuk memudahkan dibawa langsung ke lokasi.
Dalam paparan itu, para petani juga diberi kesempatan untuk mengambil contoh tembakau yang dibawa oleh Pak Qohar. Ia sebagai grader PT Merabu, meneranhkan bahwa pihaknya juga akan menyampaikan ke PT Merabu untuk memperluas kemitraan di Ngawi.
Sementara, Ketua APTI Ngawi Sojo menambahkan, harus mengapresiasi petani dalam budidaya tembakau, karena komitmen petani luar biasa dalam rangkaian acara Temu Usaha dari awal hingga akhir.
"Semoga dengan kegiatan Temu Usaha ini dapat meningkatkan jejaring pemasaran dan link pemasaran tembakau antara petani tembakau dengan beberapa pabrikan dan grader di sekitar Ngawi yaitu dari Bojonegoro, Lamongan dan Temanggung sebagai kabupaten yang sudah bermitra antara sesama pengurus APTI Ngawi," ungkapnya kepada Suara Ngawi.