DKPP Ngawi Melakukan Pendampingan Pelaksanaan Panen dan Ubinan Program IPDMIP

DKPP Ngawi Melakukan Pendampingan Pelaksanaan Panen dan Ubinan Program IPDMIP
Pendampingan program IPDMIP.

NGAWI - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melaksanakan kegiatan pendampingan program Integrated Participatory Development and Management of Irigation (IPDMIP).

Pendampingan program IPDMIP itu merupakan rangkaian dari kegiatan mulai on farm sampai off farm.

Dalam semua kegiatan tersebut, penyuluh melakukan kegiatan pendampingan mulai kegiatan usaha tani yang didampingi melalui kegiatan Sekolah lapang, kegiatan forum berbagi antar petani dan juga kegiatan Kunjungan Lintas Desa.

"Dalam 1 periode kegiatan IPDMIP Sekolah Lapang dilaksanakan 2 kali yaitu di musim penghujan dan  musim kemarau," kata Hastanina Harimurti Kepala Bidang Penyuluhan kepada awak media, Kamis (17/11/2022).

"Setiap berakhirnya kegiatan Sekolah Lapang selalu ditutup dengan kegiatan panen dan melakukan ubinan bersama untuk mengukur produktifitas pada musim tersebut," imbuhnya.

Masih kata dia, pelaksanaan ubinan selain untuk mengukur provitas dimusim juga untuk membandingkan provitas dilahan demplot, diluar demplot serta membandingkan di musim yang sama tetapi sebelum mendapatkan kegiatan IPDMIP.

"Sehingga diketahui perbandingan dan peningkatan provitas karena adanya pendampingan penyuluh dengan adanya inovasi teknologi yang disampaikan di setiap musim tanamnya karena berbeda musim tanam maka berbeda pula inovasi teknologi yang disampaikan," ungkap Nina panggilan Kabid Penyuluh DKPP itu.

"Dan dengan dilakukan pendampingan oleh penyuluh maka akan terukur usaha tani yang dilakukan dengan dihasilkan peningkatan provitas pada lahan dan di musim tersebut," pingkasnya.

Diketahui pelaksanaan ubinan di musim kemarau tersebut yang dilaksanakan di lahan demplot dari 24 kelompok tani pelaksana kegiatan IPDMIP yang ada di 7 Kecamatan didapatkan provitas rata-rata 6,3 ton/ha Gabah Kering Giling (GKG).

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan lahan di luar demplot yang mempunyai provitas rata-rata 5,7 ton/ha GKG, yang artinya bahwa pendampingan penyuluh dengan tersampaikannya inovasi teknologi dalam usaha tani berpengaruh nyata terhadap peningkatan provitas tanaman padi.

Karena inovasi teknologi yang disampaikan merupakan solusi dari kendala yang ada di musim tersebut.