Ketimbang Konvoi, Para Pendekar di Ngawi Ini Lebih Memilih Memperbaiki Tugu PSHT

NGAWI - Para pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari rayon Teguhan ranting Paron, Cabang Ngawi patut dicontoh. Pasalnya, bulan muharam atau biasa disebut bulan suro, bulan yang menjadi adat organisasi PSHT dalam pengesahan warga baru, para pendekar menyambutnya dengan kegiatan memperbaiki tugu ketimbang konvoi.
"Konvoi bukan cara pendekar PSHT, itu bukan adat PSHT. Apalagi ditengah pandemi seperti ini. Kami lebih memilih memperbaiki tugu, ini cara kami membesarkan dan menjaga nama baik organisasi kami," terang Moh Klegen warga PSHT Ngawi kepada suarangawi.com pada, Minggu (15/8/2021).
"Kita jaga adik-adik calon warga 2021, mereka sudah berlatih 1 hingga 2 tahun demi ingin menjadi bagian dari PSHT, jangan gagalkan cita-cita mereka karena ulah kita," imbuhnya.
Sementara kegiatan memperbaiki tugu PSHT itupun mendapatkan respon positif dari masyarakat Ngawi khususnya orang tua calon warga.
"Anak-anak kami sudah berlatih 1 tahun lamanya, dengan memperbaiki tugu PSHT tanpa konvoi, sama saja membantu kelancaran pengesahan anak kami, kami sangat mengapresiasi para pelatih dan warga PSHT di Ngawi," kata Lasidi orang tua calon warga.
Hal serupa disampaikan Giman masyarakat Ngawi, ia mengapresiasi para pendekar PSHT yang sedang merayakan bulan Suro dengan kegiatan positif.
"Ini cara yang sangat bagus organisasi PSHT, dengan melakukan gotong royong memperbaiki tugu ketimbang konvoi. PSHT lebih bermartabat tanpa konvoi," terang Giman.
Sebelumnya, Ketua Cabang PSHT Kabupaten Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko telah mengeluarkan himbauan kepada seluruh anggota PSHT untuk melaksanakan perintah cabang selama bulan muharam.
Dalam himbauan tersebut, seluruh anggota PSHT diminta untuk berdoa di rumah masing-masing, demi terciptanya suasana yang kondusif di tengah pandemi Covid-19.