LSM Galang dan LMDH Ngawi Dukung Program ATM Perhutani

LSM Galang dan LMDH Ngawi Dukung Program ATM Perhutani
Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat Ngawi (Lsm Galang) saat wawancara dengan awak media pada, Rabu (3/11/2021). Foto: suarangawi.com

NGAWI - Program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) milik Perhutani mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat Ngawi (LSM GALANG).

LSM ternama di Ngawi yang mempunyai ribuan anggota tersebut sangat mendukung langkah pemerintah dan Perhutani dalam rangka swasembada gula nasional melalui program ATM.

"Jelas program ini kami dukung, ATM merupakan program dalam rangka swasembada gula nasional, dan kami apresiasi pihak perhutani Ngawi, para pesanggem yang terdampak program ini dilibatkan, artinya mereka masih mempunyai mata pencaharian," kata Gunawan wakil ketua LSM Galang pada, Rabu (3/11/2021).

"Terlebih, para petani terdampak yang kami temui dilapangan nampak menyambut baik program ini, karena mereka diberi kompensasi. Diberikan biaya kelola sosial untuk usaha produktif melalui koperasi LMDH sebesar Rp. 1.000.000,- per hektar dan mendapatkan sharring produksi sebesar 10 persen dari laba bersih," ujar Pria dengan tubuh kekar yang akrab dengan panggilan Mbah Gun.

Ditanya adanya isu pesanggem terdampak di wilayah Pandean, Karanganyar, Ngawi, yang menolak program ATM, Gunawan menyebut bahwa hal tersebut tidak benar.

"Tidak ada pesanggem khususnya di wilayah Ngawi yang menolak program ATM, kalau pro kontra wajar, itu sebelum ada sosialisasi. Setelah dilakukan sosialisasi oleh pihak perhutani Ngawi mereka justru mendukung program ini," terang Gunawan.

"Program ini akan kami kawal, para pesanggem,Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Petugas Perhutani, mereka semua warga Ngawi. Jangan ada yang mengganggu, karena program ATM ini sudah saling menguntungkan, dan mereka semua mendukung, terlebih ini juga dalam rangka swasembada gula nasional," tegas Gunawan.

Hal senada juga dikatakan ketua LMDH Pandean, Rianto. Pihaknya mendukung program dari pemerintah, meskipun ada pro kontra dari para pesanggem yang terdampak, Rianto menyebut itu hal wajar.

"Kami sambut baik program ATM ini, memang awalnya ada pro kontra, dan itu wajar, namun melalui sosialisasi yang diberikan pihak perhutani, akhirnya kami semua mendukung. Yang penting kami masih bisa bekerja, dan kami mendapatkan kompensasi dari program ATM ini," ucap Rianto.