Berkah Kampanye Pilkada 2024, Bisnis Percetakan di Ngawi Kian Ramai
NGAWI - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 saat ini tengah memasuki masa kampanye. Tahapan pilkada ini pun menjadi berkah bagi pengusaha bisnis percetakan, utamanya membuat Alat Peraga Kampanye (APK).
Seorang pengusaha percetakan APK di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang ketiban berkah adalah CV Pico. Usaha yang bergerak di bidang advertising dan digital printing berkedudukan di Jalan Bernadip, Nomor 10, Margomulyo, Ngawi terlihat sibuk saat disambangi awak media pada Selasa (22/10/2024).
Percetakan yang cukup terkenal di kota ramah itu juga dikenal dengan kualitasnya yang terbaik. Pantauan awak media di lokasi terlihat kebanjiran order pembuatan APK pilkada. Selain itu, percetakan tersebut mampu mencetak ribuan APK dalam waktu seminggu.
Wisnu yang merupakan salah satu tim sukses paslon pilkada. Ia mengaku puas memesan APK di Pico. Kata dia, selain produksinya cepat hasilnya memuaskan.
"Bahannya tidak gampang rusak, awet. Dan hasil cetakannya tidak bisa luntur, begitu juga warna sangat terang, desain bagus. Yang paling memuaskan cepat jadi," kata Wisnu saat diwawancarai awak media di ruang produksi desain kantor CV Pico.
Tidak hanya even pemilu dan pilkada, Wisnu yang juga berprofesi sebagai Even Organizer (EO) juga menggunakan jasa percetakan Pico untuk membuat kaos, sticker hingga undangan.
"Jasa desainnya gratis, harganya terjangkau, saya sudah jadi pelanggan di percetakan ini sejak 2 tahun yang lalu," ucap Wisnu menambahkan.
Sementara pemilik percetakan Pico bernama Ardy menjelaskan, sejak ia mulai merintis usahanya dari tahun 2019 berkat ketekunannya hingga saat ini Ardy mempunyai ratusan pelanggan.
"Bagi saya yang utama kualitas, kemudian kecepatan produksi. Karena pembeli mintanya cepat soalnya akan segera digunakan. Bicara harga saya rasa normatif ya, tergantung pemesan," ujar Ardy.
"Mesin cetak saya ada empat, jadi orderan APK selesai tepat waktu. Sempat ada laporan APK rusak saat dipasang, namun setelah ditelusuri tidak rusak APK nya melainkan ambruk karena diterjang angin," terang Ardy.
Dari hasil usahanya ini, Ardy mampu merekrut 10 orang pekerja, bahkan jika mendapatkan orderan lengkap sekalian pasang, Ardy pun mengaku senang, ia mampu menciptakan lapangan kerja bagi warga Ngawi.
"Kita juga libatkan penjual kayu untuk pemasangan APK dan sejenisnya. Jadi warga sini senang, ikut merasakan ketiban rejeki, seperti penjual kayu dan tukang pasang spanduk, Baner dan lainnya," tuturnya.
Kendati begitu, Rudi tidak memberlakukan jam lembur untuk memenuhi target pesanan, 10 pekerjanya tetap pulang tepat waktu yang dibagi dalam dua shift. Shift satu mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB, kemudian shift dua pukul 12.30 WIB - pukul 19.30 WIB.
"Kalau pekerja di sini sesuai jam kerja yang sudah ditentukan, kalau tukang pasang itu fleksibel," tutupnya.