Puisi Bertema Korupsi
KEMPALAN.com – Setiap orang dapat mencurahkan emosi dan perasaannya melalui puisi. Tidak perlu mendapat gelar .


KEMPALAN.com – Setiap orang dapat mencurahkan emosi dan perasaannya melalui puisi. Tidak perlu mendapat gelar atau julukan sastrawan untuk menulis sebuah puisi. Kita bisa mengekpresikan kegelisahan sehari-hari melalui susunan kata yang berirama.
Menurut Rachmat Djoko Pradopo dalam Pengkajian Puisi (1990), puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.
Salah satu permasalahan yang memancing emosi dan perasaan banyak orang adalah Korupsi.
Berikut adalah salah satu contoh puisi bertema korupsi :
Jeritan Rakyat Jelata
Di pelosok desa nan jauh disana
Banyak keluarga hidup menderita
Mereka berjuang keras mencari sesuap nasi untuk bisa menyambung nyawa
Berdoa siang malam memohon kepada-Nya
Agar hidup mereka menjadi lebih sejahtera
Hai engkau orang-orang pilihan yang hidup di kota
Engkau yang telah diberi kepercayaan untuk membangun negeri ini
Kapankah kau menepati janji dan sumpah iłu?
Yang kau lakukan justru mencuri uang negara dan menumpuk harta demi keluargamu saja
Apakah tak sedetikpun kau berpikir bagaimana perasaan kami yang kau bohongi?
Kau rangkai kata-kata manismu demi membodohi rakyat untuk memilihmu
Mengapa engkau hanya mencemaskan kesejahteraan dirimu dan keluargamu saja
Ingatlah kalau mati nanti tidak ada yang bisa dibawa selain amal selama hidup
Tepatilah janjimu karena janji adalah hutang
Maka tepatilah janji iłu agar bisa hidup bahagia didunia dan akhirat
Sadarlah bahwa harta dan kuasa di dunia semua adalah titipan-Nya
Bangunlah negara ini agar semua rakyat bisa hidup bahagia tanpa derita
Gunakanlah kedudukanmu untuk membangun negeri yang kita tercinta ini
Karya:
Daffa Mahendra Nugraha — Mahasiswa PKN STAN. FEMAL