HUT Ngawi ke-655 Pemkab Ngawi Gelar Jamasan Pusaka, Ketua DPRD: Lambang Kesejahteraan

NGAWI - Tombak Kyai Singkir, dan Tombak Kyai Songgo Langit dijamas atau disucikan. Prosesi jamasan pusaka, sebagai salah satu rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Ngawi ke-665 tahun.
Upacara jamasan pusaka berlangsung sakral. Dua tombak pusaka, berikut payung Songsong Agung Tunggul Warana, dan Songsong Agung Tunggul Wulung, dibawa oleh pejabat Ngawi dari tempat penyimpanan menuju lokasi penjamasan di beranda Pendapa Wedya Graha.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi Heru Kusnindar mengatakan, budaya jamasan pusaka di Ngawi adalah lambang kesejahteraan.
"Perlambangnya untuk kemakmuran, kesejahteraan, dan keamanan," kata Heru Kusnindar kepada Suara Ngawi, Selasa (05/07/2023) lalu.
Heru Kusnindar mengungkapkan, pusaka tersebut sebagai saksi sejarah perjuangan di masa lampau. Selain itu, dirinya juga mengungkapkan perlambang kegunaannya.
"Pusaka ini bagian dari sejarah berdirinya Kabupaten Ngawi, bisa dikatakan lambang sejarah, saksi perjuangan para pejuang terdahulu. Tentu harapannya Kabupaten Ngawi tanahnya subur, rakyatnya makmur, kita yang meneruskan," ungkapnya.
Usai dijamas, pusaka peninggalan leluhur Kabupaten Ngawi tersebut kemudian dibawa menuju Pendapa Desa Ngawi Purba. Pusaka tersebut akan diinapkan semalam, kemudian akan dikembalikan lagi ke Pendapa Wedya Graha keesokan harinya.